- Hudais tugasnya: menyesatkan para ulama pada hawa nafsunya
- Hudavis tugasnya : menganggu orang yang sedang sholat tidak pada awal sholat tetapi ketika menjaga surah Al-Fatihah dan surah sesudahnya. Ketika iblis menganggu pada bacaan sholat dan rakaatnya, pada saat ragu surah Al-Fatihah sudah/belum dibaca, maka bacalah lagi.
- Jalbanur tugasnya : mengganggu orang yang ke pasar untuk berdagang dengan tidak jujur. Membuat pengunjung betah berlama-lama di pasar.
- Biter tugasnya : datang kepada orang yang kena musibah untuk membisikkan orang agar suudzon terhadap Allah. Padahal musibah yang kita terima adalah akibat alur perbuatan sendiri.
- Mansud keturunan iblis : yang ditugaskan untuk memfitnah dan mengadu domba permusuhan.
- Dasim tugasnya : menimbulkan semangat melakukan perzinahan di antara umat Muhammad.
- Ahwal tugasnya : membisikkan para pejabat untuk melakukan korupsi
Jumat, 08 Juli 2011
Nama-nama Jin dan Tugasnya
Senin, 27 Juni 2011
RUKUN-RUKUN
Rukun Islam:
- Membaca dua kalimah syahadat
- Shalat Fardhu 'Ain 5 waktu sehari semalam
- Membayar zakat
- Puasa pada bulan suci Ramadhan
- Melaksanakan ibadah haji bagi yang mampu
Rukun Iman:
- Beriman kepada Allah
- Beriman kepada Malaikat Allah
- Beriman kepada Kitabullah
- Beriman kepada Rasul Allah
- Beriman kepada Kiamat
- Beriman kepada Qada dan Qadar
Rukun Haji:
- Ihram: Pernyataan mulai mengerjakan ibadah haji atau umroh dengan memakai pakaian ihram disertai niat haji atau umroh di miqat
- Wukuf di Arafah: Berdiam diri dan berdo'a di Arafah pada tanggal 9 zulhijah
- Tawaf Ifadah: Mengelilingi ka'bah sebanyak 7 kali,dilakukan setelah melontar jumroh Aqabah pada tanggal 10 Zulhijah
- Sa'i: Berjalan atau berlari-lari kecil antara bukit Shafa dan Marwah sebanyak 7 kali,dilakukan setelah Tawaf Ifadah
- Tahallul: Bercukur atau menggunting rambut rambut setelah melaksanakan Sa'i
- Tertib: Mengerjakan kegiatan sesuai dengan urutan dan tidak ada yang tertinggal
Rukun Sholat:
- Niat
- Berdiri(bagi yang mampu)
- Takbiratul ihram
- Membaca surat Al Fatihah pada tiap raka'at
- Ruku' dengan tuma'ninah
- I'tidal dengan tuma'ninah
- Sujud dua kali dengan tuma'ninah
- Duduk antara dua sujud dengan tuma'ninah
- Duduk tasyahud akhir
- Membaca tasyahud akhir
- Membaca shalawat nabi pada tasyahud akhir
- Membaca salam yang pertama
- Tertib (melakukan rukun secara berurutan)
Rukun Wudhu':
- Niat.
- Membasuh muka.
- Membasuh tangan hingga siku.
- Mengusap kepala.
- Membasuh kaki sampai mata kaki.
- Tertib/berurutan.
Rukun Khotbah Jum'at:
- Memuji kepada Allah (Dengan membaca: “al-hamdulillah, atau, ahmadullah, atau hamdan lillah, dan semacamnya”) dalam setiap khutbah pertama dan kedua.
- Membaca salawat untuk Nabi Muhammad saw dalam setiap khutbah, satu dan dua (salawatnya: “Allahumma sholli ‘ala Muhammad, dan atau semacamnya”)
- Berwasiat untuk melakukan ketakwaan dalam setiap khutbah (pesannya: “ittaqullah, atau athi’ullah, atau ushikum bitaqwallah, dan atau semisalnya”)
- Membaca satu atau sebagian ayat al-Qur`an.
- Doa untuk kebaikan dan ampunan bagi orang-orang beriman pada khutbah kedua.
Rukun Puasa:
- Niat mengerjakan puasa pada tiap-tiap malam di bulan Ramadhan(puasa wajib) atau hari yang hendak berpuasa (puasa sunat). Waktu berniat adalah mulai daripada terbenamnya matahari sehingga terbit fajar.
- Meninggalkan sesuatu yang membatalkan puasa mulai terbit fajar sehingga masuk matahari.
Rukun Mandi:
1. Niat
2. Takbiratul ihram pertama dilanjutkan dengan membaca Surah Al Fatihah
3. Takbir kedua dilanjutkan dengan membaca shalawat atas nabi Muhammad saw.
4. Takbir ketiga disambung dengan do’a minimal sebagai berikut :
“Allahhummaghfirlahu Warhamhu Wa’aafihi Wa’fu Anhu”
Artinya : “Yaa Allah ampunilah dia, berilah rahmat, kesejahteraan dan ma’afkanlah dia”
Apabila jenazah yang dishalati itu perempuan, maka bacaan Lahuu diganti dengan Lahaa. Jika mayatnya banyak maka bacaan Lahuu diganti dengan Lahum.
5. Setelah itu takbir ke empat, disambung dengan do’a minimal:
“Allahumma la tahrimnaa ajrahu walaa taftinna ba’dahu waghfirlanaa walahu.”
Artinya : “Yaa Allah, janganlah kiranya pahalanya tidak sampai kepadanya atau janganlah Engkau meluputkan kami akan pahalanya, dan janganlah Engkau memberi kami fitnah sepeninggalnya, serta ampunilah kami dan dia.”
6. Salam
Sifat Wajib dan Sifat Mustahil bagi Rasul
SIFAT WAJIB:
- Siddiq: Benar di dalam tutur kata dan tingkah laku.
- Amanah: Para rasul wajib menunaikan amanah yang dipertanggungjawabkan kepadanya sekalipun Harus ditebus dengan jiwa raganya.
- Tabligh: Wajib menyampaikan apa yang telah diterima wahyu dari Allah swt.
- Fatanah: Kecerdikan, kepintaran, atau kebijaksanaan.
SIFAT MUSTAHIL:
- Kazib: Dusta.
- Khianat: Curang.
- Khitman: Menyembunyikan.
- Safih: Bodoh
Sifat Wajib dan Sifat Mustahil bagi ALLAH swt.
|
99 Asma'ul Husna : 99 Nama-nama Baik
- Ar Rahman: Yang Maha Pemurah
- Ar Rahim: Yang Maha Mengasihi / Penyayang
- Al Malik: Yang Maha Menguasai / Merajai
- Al Quddus: Yang Maha Suci
- Al Salam: Yang Maha Selamat
- Al Mukmin: Yang Maha Melimpahkan Keamanan
- Al Muhaimin: Yang Maha Memelihara / Mengawasi
- Al Aziz: Yang Maha Berkuasa / Ynag Dapat Mengalahkan
- Al Jabbar: Yang Maha Perkasa / Menundukkan Segalanya
- Al Mutakabbir: Yang Mempunyai kebesaran.
- Al Khaliq: Yang Maha Pencipta
- Al Bari': Yang Maha Menjadikan / Melepaskan
- Al Musawwir: Yang Maha Pembentuk
- Al Ghaffar: Yang Maha Pengampun
- Al Qahhar: Yang Maha Memaksa
- Al Wahhab: Yang Maha Penganugerah / Pengkarunia
- Al Razzaq: Yang Maha Pemberi Rezeki
- Al Fattah: Yang Maha Pembuka
- Al Alim: Yang Maha Mengetahui
- Al Qabidh: Yang Maha Pengekang / Menyempitkan Rezeki
- Al Basit: Yang Maha Melimpah Nikmat / Melapangkan Rizki
- Al Khafidh: Yang Maha Perendah / Merendahkan Derajat
- Ar Rafik: Yang Maha Peninggi / Meninggikan Derajat
- Al Mu’izz: Yang Maha Menghormati / Memuliakan
- Al Muzill: Yang Maha Menghina
- As Sami: Yang Maha Mendengar
- Al Basir: Yang Maha Melihat
- Al Hakam: Yang Maha Mengadili / Menetapkan Hukum
- Al Adil: Yang Maha Adil
- Al Latif: Yang Maha Lembut/Halus
- Al Khabir: Yang Maha Waspada
- Al Halim: Yang Maha Penyabar
- Al Azim: Yang Maha Agung
- Al Ghafur: Yang Maha Pengampun
- Asy Syakur: Yang Maha Bersyukur / Berterima Kasih
- Al Ali: Yang Maha Tinggi
- Al Kabir: Yang Maha Besar
- Al Hafiz: Yang Maha Memelihara
- Al Muqit: Yang Maha Menjaga / Memberikan Makan
- Al Hasib: Yang Maha Penghitung
- Al Jalil: Yang Mempunyai Kebesaran
- Al Karim: Yang Maha Mulia
- Ar Raqib: Yang Maha Waspada / Mengawasi
- Al Mujib: Yang Maha Pengkabul
- Al Wasik: Yang Maha Luas
- Al Hakim: Yang Maha Bijaksana
- Al Wadud: Yang Maha Mengasihi / Penyayang
- Al Majid: Yang Maha Mulia
- Al Baith: Yang Maha Membangkitkan Semula
- Asy Syahid: Yang Maha Menyaksikan
- Al Haqq: Yang Maha Benar
- Al Wakil: Yang Maha Pentabir / Mengurusi
- Al Qawiy: Yang Maha Kuat
- Al Matin: Yang Maha Teguh / Kokoh
- Al Waliy: Yang Maha Melindungi
- Al Hamid: Yang Maha Terpuji
- Al Muhsi: Yang Maha Penghitung
- Al Mubdi: Yang Maha Pencipta dari Asal / Memulai
- Al Muid: Yang Maha Mengembalikan
- Al Muhyi: Yang Maha Menghidupkan
- Al Mumit: Yang Mematikan
- Al Hayyu: Yang Maha Hidup
- Al Qayyum: Yang Hidup serta Berdiri Sendiri
- Al Wajid: Yang Maha Penemu
- Al Majid: Yang Maha Mulia
- Al Wahid: Yang Maha Esa
- Al Ahad: Yang Tunggal
- As Samad: Yang Menjadi Tumpuan
- Al Qadir: Yang Maha Berupaya
- Al Muqtadir: Yang Maha Berkuasa
- Al Muqaddim: Yang Maha Mendahului
- Al Muakhir: Yang Maha Mengakhiri / Penangguh
- Al Awwal: Yang Pertama
- Al Akhir: Yang Akhir
- Az Zahir: Yang Zahir
- Al Batin: Yang Batin / Tak Kelihatan Dzatnya
- Al Wali: Yang Memerintah / Menguasai
- Al Muta Ali: Yang Maha Tinggi serta Mulia
- Al Barr: Yang banyak membuat kebajikan / Kebaikan
- At Tawwab: Yang Menerima Taubat
- Al Muntaqim: Yang Maha Memberi Hukuman / Siksaan
- Al Afuw: Yang Maha Pengampun
- Ar Rauf: Yang Maha Pengasih serta Penyayang
- Malikul Mulk: Pemilik Kedaulatan Yang Kekal / Memiliki Kerajaan
- Dzul Jalal Wal Ikram: Yang Mempunyai Keagungan dan Kemuliaan
- Al Muqsit: Yang Maha Adil
- Al Jami': Yang Maha Mengumpulkan
- Al Ghaniy: Yang Maha Kaya
- Al Mughni: Yang Maha Memberi Kekayaan
- Al Mani: Yang Maha Pencegah / Mempertahankan
- Ad Darr: Yang Mendatangkan Mudharat / Bahaya
- An Nafi': Yang Memberi Manfaat
- An Nur: Memberi Cahaya
- Al Hadi: Yang Memimpin dan Memberi Pertunjuk
- Al Badi': Yang Maha Pencipta Yang Tiada BandinganNya
- Al Baqi: Yang Maha Kekal
- Al Warith: Yang Maha Mewarisi
- Ar Rasyid: Yang Maha Pandai
- As Sabur: Yang Maha Penyabar / Sabar.
Rasulullah shallallahu wa'alaihi wa sallam bersabda: "Sesungguhnya Allah ta'ala memiliki sembilan puluh sembilan nama, seratus kurang satu. Barang siapa yang hafal, mengamalkan dan membenarkannya akan masuk Surga.” (HR. Tirmidzi, 3429)
Nama-nama Neraka, Penghuninya, dan Pintu-pintunya
- Neraka Jahanam
Tempat ini diperuntukkan orang-orang kafir (Al-Kahfi : 100), orang-orang munafik (At-Taubah : 34-35), orang-orang durhaka (Maryam : 86), pengikut setan (Al-Hijr : 43), orang-orang yang datang pada Tuhannya dalam keadaan berdosa (Thaha : 74), tidak berzakat (At-Taubah : 34-35), penentang kebenaran ajaran Rasul (An-Nisa' : 115) dan orang-orang yang mengkufuri nikmat Allah (Ibrahim : 28-29). - Neraka Jahim
Inilah tempat orang yang bermewah-mewahan (At-Takaatsur), pendurhaka (Al-Infitar : 13-14), pendusta ayat-ayat Allah (Al-Maidah : 10) dan yang berusaha menentang ayat-ayat Allah (Al-Haj : 51). - Neraka Hawiyah
Mereka yang dimasukkan dalam tempat ini adalah orang-orang yang sedikit kebaikannya dibandingkan dengan dosa-dosanya (Al-Qari'ah). - Neraka Wal
Penghuni neraka ini adalah orang yang mengurangi timbangan/ takaran (Al-Muthaffifin : 1-3). - Neraka Sa'iir
Tempat ini dihuni oleh pemakan harta anak yatim secara zalim (An-Nisa : 10), tidak mengikuti petunjuk Allah (Luqman : 21), orang-orang kafir (Al-Ahzab : 64-65), orang yang terperdaya setan (Fathir : 5 ), orang yang menyimpang dari perintah Allah serta Rasulnya (Al-Fath : 13) - Neraka Ladha
Orang-orang yang berpaling dari agama dan menimbun kekayaan tanpa mau mengeluarkan zakatnya yang akan menghuni neraka ini (Al-Ma'arij : 15-18). - Neraka Saqar
Penghuni neraka ini adalah orang yang semasa hidupnya tidak pernah sholat, tidah memberi makan orang miskin, suka membicarakan kebatilan, dan mendustakan hari pembalasan (Al-Mudatsir : 24-47). - Neraka Huthamah
Tempat ini disediakan bagi pengumpat, pencela, dan penghina (Al-Hujurat : 11-12, Al- Humazah).
Neraka juga terdiri dari pintu-pintu, dalam sebuah riwayat dikatakan,
malaikat Jibril pernah menerangkan kepada Nabi Muhammad Saw tentang pintu-pintu sbb :
malaikat Jibril pernah menerangkan kepada Nabi Muhammad Saw tentang pintu-pintu sbb :
- Pintu Hawiyah (paling bawah) untuk orang-orang munafik dan kafir.
- Pintu kedua (Jahim) buat orang-orang musyrik.
- Pintu ketiga (Saqar) buat orang Shabiin.
- Pintu keempat (Ladha) buat para iblis beserta pengikutnya da orang-orang Majusi.
- Pintu kelima (Huthamah) untuk orang-orang Yahudi.
- Pintu keenam (Sa'ir) bagi orang-orang Nasrani.
- Pintu ketujuh untuk orang-orang yang banyak dosa dan belum sempat bertobat saat ajal tiba.
Daftar Nama-nama Surah al Qur'an Beserta Jumlah Ayatnya
Nama-nama Malaikat dan Tugasnya
Malaikat adalah makhluk yang memiliki kekuatan-kekuatan yang patuh pada ketentuan dan perintah Allah swt.
- Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu dari Allah swt.
- Malaikat Izrofil bertugas meniup sangkakala penanda hari kiamat telah tiba.
- Malaikat Izroil bertugas mencabut nyawa.
- Malaikat Roqib bertugas memcatat segala perbuatan amal baik atau kebajikan seseorang.
- Malaikat Atid bertugas mencatat segala perbuatan buruk, bejat dan dosa seseorang.
- Malaikat Munkar bertugas menanyakan seseorang di alam kubur mengenai segala perbuatannya semasa hidup di dunia.
- Malaikat Nakir bertugas menanyakan seseorang di alam kubur mengenai segala perbuatannya semasa hidup di dunia. Sama dengan job desc malaikat Munkar..
- Malaikat Mikail bertuga memberikan dan menyampaikan rejeki / rizki.
- Malaikat Ridwan bertugas menjaga pintu surga.
- Malaikat Malik bertugas menjaga pintu neraka.
Tambahan malaikat berdasarkan kitab suci Alquran :
- Malaikat zabaniyah / zabaniah : 19 malaikat penyiksa dalam neraka
- Humalatur arsy : Empat malaikat pembawa Arsy Allah swt.
Nama-nama Setan dan Tugasnya
Setan adalah salah satu golongan seperti Malaikat yang kuat beribadah. Walau bagaimanapun, Setan diciptakan dari api oleh Allah dan juga dikatakan berasal dari golongan Jin sebelum dipilih menjadi Malaikat.
- Khanzab adalah setan yang mengganggu orang yang sedang shalat.
- Laqnis dan Wihan keduanya menggoda orang yang bersuci dan sholat. Keduanya digelari dengan al Hafaf dan Murrah.
- Datsim adalah setan yang mengganggu keluarga dan rumah.
- Abyadh adalah setan yang paling buruk dan paling kuat, tugasnya menggoda para nabi.
- Zalanbur adalah Setan yang menggoda di pasar yang menghiasi hal yang sia-sia, sumpah, dusta dan memuji barang dagangannya dan biasanya setan jenis inilah yang sering menampakan dirinya di tempat-tempat gelap atau angker.
- Bathar adalah setan yang menggoda orang yang tertimpa musibah, membisikinya supaya mencakar wajah, memukul pipi, dan merobek kantong bajunya sendiri.
- al 'Awar adalah setan penggoda orang yang berzina dengan menyebarkannya di kelamin laki-laki dan ketuaan pada perempuan."
- Mathus adalah setan pemilik berita dusta yang disebarkan melalui mulut-mulut manusia yang tidak ada sumbernya.
Selasa, 21 Juni 2011
Surah al Fatihah = سورة الفاتحة
Surah Al-Fatihah (سورة الفاتحة) - Pembukaan - surah yang diturunkan di Makkah dan diturunkan selepas Surah Al-Muddathir. Surah ini mempunyai 7 ayat dan inilah surah pertama yang diturunkan lengkap keseluruhan ayat bagi sebuah surah dan termasuk dalam golongan surah Makkiyyah.
Surah ini dinamakan Al-Fatihah (Pembukaan) kerana ia dijadikan sebagai pembuka dan permulaan Al-Quran.
Surah ini juga dinamakan Ummul Quran (ام القــرآن - Ibu Quran) atau Ummul Kitaab (ام الكتاب - Ibu Kitab) kerana ia merupakan ibu atau induk kepada semua isi Al-Quran dan menjadi inti sari dari kandungan Al-Quran itu sendiri.
Surah ini turut dinamakan As-Sab'ul Matsaani yang bermaksud tujuh yang berulang-ulang kerana ayat ini diulang-ulang bagi setiap solat.
[1] Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
[2] Pujian bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.
[3] Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
[4] Yang Menguasai pemerintahan hari Pembalasan (hari Akhirat).
[5] Engkaulah sahaja (Ya Allah) Yang Kami sembah, dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan.
[6] Tunjukilah kami jalan yang lurus.
[7] Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai ke atas mereka, dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat.
Unsur Pokok
Surah ini mengandungi beberapa unsur pokok yang mencerminkan seluruh intipati Al Quran, iaitu :
Keimanan
Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa terdapat dalam ayat kedua, iaitu dinyatakan dengan tegas bahawa segala pujian dan ucapan syukur ke atas sesuatu anugerah dari Allah yang merupakan Pencipta dan sumber segala anugerah yang terdapat dalam alam ini. Di antara anugerah itu ialah ; anugerah menciptakan, anugerah mendidik dan menumbuhkan, sebab kata Rab dalam kalimat Rabbul-'aalamiin tidak hanya bermaksud Tuhan atau Penguasa, tetapi juga mengandung erti tarbiyah iaitu mendidik dan menumbuhkan. Hal ini menunjukkan bahawa segala anugerah yang dilihat oleh dalam diri seseorang sendiri dan dalam segala alam ini berpunca daripada Allah, kerana merupakan Tuhan Yang Maha Berkuasa di alam ini.
Pendidikan, penjagaan dan Penumbuhan oleh Allah di alam ini haruslah diperhatikan dan difikirkan oleh manusia sedalam-dalamnya, sehingga menjadi sumber pelbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat menambah keyakinan manusia kepada keagungan dan kemuliaan Allah, serta berguna bagi masyarakat. Oleh itu, keimanan (ketauhidan) itu merupakan masalah yang pokok, maka didalam surat Al Faatihah tidak cukup dinyatakan dengan isyarat saja, tetapi ditegaskan dan dilengkapi oleh ayat 5, iaitu : Iyyaaka na'budu wa iyyaka nasta'iin (Engkaulah sahaja (Ya Allah) Yang Kami sembah, dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan). Janji memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk.
Yang dimaksud dengan Yang Menguasai Hari Pembalasan ialah pada hari itu Allah-lah yang berkuasa, segala sesuatu tunduk kepada kebesaran Nya sambil mengharap anugerah dan takut kepada seksaan Nya. Hal ini mengandung erti janji untuk memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk. Ibadat yang terdapat pada ayat 5 semata-mata ditujukan kepada Allah.
Hukum-hukum
Jalan kebahagiaan dan cara seharusnya menempuh jalan itu untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Maksud "Hidayah" disini ialah hidayah yang menjadi sebab dapatnya keselamatan, kebahagiaan dunia dan akhirat, baik yang mengenai kepercayaan mahupun akhlak, hukum-hukum dan pelajaran.
Kisah-kisah
Kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang Allah. Sebahagian besar dari ayat-ayat Al Quran memuat kisah-kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang. Yang dimaksud dengan orang yang diberi nikmat dalam ayat ini, ialah para Nabi, para shiddieqiin (orang-orang yang sungguh-sungguh beriman), syuhadaa' (orang-orang yang mati syahid), shaalihiin (orang-orang yang saleh). Orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat, ialah golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.
Perincian dari yang telah disebutkan diatas terdapat dalam ayat-ayat Al Quran pada surat-surat yang lain.
Penutup
Surat Al Fatihaah ini melengkapi unsur-unsur pokok syari'at Islam, kemudian dijelaskan perinciannya oleh ayat-ayat Al Quran yang 113 surat berikutnya.
Persesuaian surat ini dengan surat Al Baqarah dan surat-surat sesudahnya ialah surat Al Faatihah merupakan titik-titik pembahasan yang akan diperinci dalam surat Al Baqarah dan surat-surat yang sesudahnya.
Dibahagian akhir surat Al Faatihah disebutkan mengenai permohonan hamba supaya diberi petunjuk oleh Tuhan ke jalan yang lurus, sedang surah Al Baqarah dimulai dengan petunjuk al Kitaab (Al Quran) yang cukup sempurna sebagai pedoman menuju jalan yang dimaksudkan itu.
Nama Lain
Selain dinamai Al-Fatihah (Pembuka), surat pertama Al-Quran ini dinamai juga Ummul Kitab (induk al-Kitab), Ummul Qur'an (induk Al-Qur'an), As-Sabu'ul Matsani (Tujuh yang Diulang), Ash-Shalah (Solat), al-Hamd (Pujian), Al-Wafiyah (yang Sempurna), al-Kanzu (simpanan yang Tebal), asy-Syafiyah (yang Menyembuhkan), Asy-Syifa (Obat), al-Kafiyah (yang Mencukupi), dan al-Asas (Pokok).
Nabi Muhammad s.a.w. pernah bersabda yang bermaksud:
“Membaca Fatihah Al-Quran pahalanya seperti sepertiga Al-Quran“
Juga Nabi Muhammad s.a.w.bersabda:
“Surat Al-Fatihah adalah untuk apa ia dimaksudkankan dalam bacaannya.” dan
“Fatihah itu pembukaan maksud bagi orang-orang mukmin.”
Sesiapa membaca surah Al-Fatihah dalam keadaan berwuduk sebanyak 70 kali setiap hari selama tujuh hari lalu ditiupkan pada air yang suci lalu diminum maka ia akan memperolehi ilmu dan hikmah serta hatinya dibersihkan dari fikiran rusak.
Diantara khasiat Fatihah ialah siapa yang membaca ‘Al-Fatihah’ diwaktu hendak tidur, Surah ‘Al-Ikhlas’ sebanyak 3 kali dan Mu’awwidzatain maka ia akan aman dari segala hal selain ajal. Dan siapa berhajat (berkeinginan sesuatu) kepada Allah s.w.t.maka olehnya dibaca surah Al-Fatihah sebanyak 41 kali diantara sembahyang sunat Subuh dan sembahyang fardu Subuh sampai 40 hari (tidak Lebih) kemudian memohon kepada Allah s.w.t. maka Insyaallah ia penuhi keperluan hidupnya.
• Barangsiapa membaca Fatihah berserta Bismillah diantara sunat Subuh dan fardu Subuh dengan Istiqomah maka kalau ia inginkan pangkat terkabullah ia dan kalau ia fakir maka akan kaya serta jika ia punya hutang maka mampu membayanrnya dan kalau ia sakit maka akan sembuh serta kalau ia punya anak maka anaknya itu menjadi anak yang soleh, berkat surah Al-Fatihah.
• Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 20kali setiap selesai sembahyang fardu lima waktu maka Allah s.w.t. luaskan rezekinya, baiki akhlaknya, mudahkan urusannya, hilangkan keperihatinannya dan kesusahannya, anugerahkan apa yang ia angan-angankan, dapatkan berbagai berkat dan kemuliaan, jadikan ia berwibawa, berpangkat luhur, berpenghidupan baik dan ia pula anak-anaknya terlindung dari kemudharatan dan kerosakan serta dianugerahkan kebahagiaan dan sebagainya.
• Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 125 kali selesai sembahyang Subuh maka ia peroleh maksudnya dan ia ketemukan apa yang dicari-cari serta sebaiknya ia panjatkan doa yang bermaksud:
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran Surah Al-Fatihah dan rahsianya, supaya dimudahkan bagiku semua urusanku, sama ada urusan dunia atau urusan akirat, supaya dimakbulkan permohonanku dan ditunaikan hajatku………..”
• Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah diwaktu sahur (tengah malam) sebanyak 41 kali maka Allah s.w.t.bukakan pintu rezekinya dan Dia mudahkan urusannya tanpa kepayahan dan kesulitan. Selesai bacaan Al-Fatihah tersebut dan sebaiknya berdoa:
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, supaya Engkau bukakan bagiku pintu-pintu rahmatMu, kurnia-Mu dan rezeki-Mu. Dan Engkau mudahkan setiap urusanku, murahkanlah bagiku rezekiMu yang banyak lagi berkat tanpa kekurangan dan tanpa susah payah, sesungguhnya Engkau berkuasa atas setiap sesuatu. Aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, berikan apa yang kuhajati……..”
Diriwayatkan dari Syeikh Muhyiddin Ibnul Arabi didalam kitab ‘Qaddasallaahusirrahu’:
“Siapa yang punya maksud maka sebaiknya ia membaca surat Al-Fatihah sebanyak 40 kali sehabis sembahyang Maghrib dan sunatnya, selesai itu ia ajukan permohonan hajatnya kepada Allah s.w.t.“
• Surat Al-Fatihah boleh mengubati penyakit mata, sakit gigi, sakit perut dan lain-lainnya dengan dibacakan sebanyak 41 kali.
• Ikhtiar mengubati penyakit : Baca SurahAl-Fatihah sebanyak 40 kali pada tempat berisi air, lalu air itu diusap-usapkan pada kedua belah tangan, kedua belah kaki, muka, kepala dan seluruh badan, allu diminum, Insyaallah menjadi sembuh.
• Kalau Surah Al-Fatihah itu ditulis dengan huruf-huruf terpisah lalu dileburkan dengan air suci dan diminumkan kepada sisakit, maka dengan iradah Allah s.w.t. ia akan sembuh.
• Ikhtiar menghilangkan sifat pelupa: Tulislah surat Al-Fatihah dengan huruf Arab pada tempat putih dan suci lalu dihapuskan dengan air dan diberi minum pada orang yang pelupa, maka ia akan hilang sifat pelupanya dengan izin Allah s.w.t.
• Mengubati sakit disebabkan oleh sengatan kala: Ambil sebuah tempat bersih lalu diisi air dan sedikit garam lalu dibacakan padanya Surah Al-Fatihah sebanyak 7 kali lalu diberi minum pada orang yang tersengat kala itu, Insyaallah ia akan sembuh.
• Mengubati sakit gigi dan lain-lain: Untuk dirinya sendiri = letakkan jari pada tempat yang sakit lalu membaca Al-Fatihah dan berdoa sebanyak 7 kali:
“Ya Allah, hilangkan daripada keburukan dan kekejian yang aku dapati dengan doa Nabi-Mu yang jujur (al- Amin) dan tetap disisi-Mu“.
• Mengubati penyakit gigi orang lain: selesai membaca Al-Fatihah maka berdoa 7 kali:
“Ya Allah, hilangkan daripada orang ini keburukan dan kekejian yang aku dapati dengan doa Nabi-Mu yang jujur (al- Amin) dan tetap disisi-Mu“.
• Adapun faedah dan khasiat dari Surah Al-Fatihah ialah menyembuhkan penyakit mata yang kabur (rabun)
Sabda Nabi Muhammad s.a.w.“
“Barangsiapa yang ingin menyembuhkan kelemahan pandangannya (kabur/rabun) maka hendaklah dilakukan:
• Memandang bulan pada awal bulan, jika tidak kelihatan atau terhalang oleh awan dan lain-lain hal, lakukan pada malam kedua, juga tidak dapat, cuba pada malam ketiga atau begitu seterusnya hingga nampak kelihatan bulan itu.
• Apabila telah kelihatan, hendaklah ia menyapukan tangan kanannya kemata dengan membaca Al-Fatihah sebanyak 10 kali.
• Sesudah itu mengucapkan pula sebanyak 7 kali doa ini:
“Al-Fatihah itu menjadi ubat tiap-tiap penyakit dengan rahmat Mu ya Tuhan yang pengasih penyayang.”
• Lalu mengucapkan “Yaa Rabbi” sebanyak 5 kali.
• Terakhir mengucapkan pula doa ini sebanyak 1 kali:
“Ya Allah sembuhkanlah, Engkaulah yang menyembuhkan, Ya Allah sihatkanlah, Engkaulah yang menyehatkan”.
Surah ini dinamakan Al-Fatihah (Pembukaan) kerana ia dijadikan sebagai pembuka dan permulaan Al-Quran.
Surah ini juga dinamakan Ummul Quran (ام القــرآن - Ibu Quran) atau Ummul Kitaab (ام الكتاب - Ibu Kitab) kerana ia merupakan ibu atau induk kepada semua isi Al-Quran dan menjadi inti sari dari kandungan Al-Quran itu sendiri.
Surah ini turut dinamakan As-Sab'ul Matsaani yang bermaksud tujuh yang berulang-ulang kerana ayat ini diulang-ulang bagi setiap solat.
[1] Dengan nama Allah, Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
[2] Pujian bagi Allah, Tuhan yang memelihara dan mentadbirkan sekalian alam.
[3] Yang Maha Pemurah, lagi Maha Mengasihani.
[4] Yang Menguasai pemerintahan hari Pembalasan (hari Akhirat).
[5] Engkaulah sahaja (Ya Allah) Yang Kami sembah, dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan.
[6] Tunjukilah kami jalan yang lurus.
[7] Iaitu jalan orang-orang yang Engkau telah kurniakan nikmat kepada mereka, bukan (jalan) orang-orang yang dimurkai ke atas mereka, dan bukan pula (jalan) orang-orang yang sesat.
Unsur Pokok
Surah ini mengandungi beberapa unsur pokok yang mencerminkan seluruh intipati Al Quran, iaitu :
Keimanan
Beriman kepada Tuhan Yang Maha Esa terdapat dalam ayat kedua, iaitu dinyatakan dengan tegas bahawa segala pujian dan ucapan syukur ke atas sesuatu anugerah dari Allah yang merupakan Pencipta dan sumber segala anugerah yang terdapat dalam alam ini. Di antara anugerah itu ialah ; anugerah menciptakan, anugerah mendidik dan menumbuhkan, sebab kata Rab dalam kalimat Rabbul-'aalamiin tidak hanya bermaksud Tuhan atau Penguasa, tetapi juga mengandung erti tarbiyah iaitu mendidik dan menumbuhkan. Hal ini menunjukkan bahawa segala anugerah yang dilihat oleh dalam diri seseorang sendiri dan dalam segala alam ini berpunca daripada Allah, kerana merupakan Tuhan Yang Maha Berkuasa di alam ini.
Pendidikan, penjagaan dan Penumbuhan oleh Allah di alam ini haruslah diperhatikan dan difikirkan oleh manusia sedalam-dalamnya, sehingga menjadi sumber pelbagai macam ilmu pengetahuan yang dapat menambah keyakinan manusia kepada keagungan dan kemuliaan Allah, serta berguna bagi masyarakat. Oleh itu, keimanan (ketauhidan) itu merupakan masalah yang pokok, maka didalam surat Al Faatihah tidak cukup dinyatakan dengan isyarat saja, tetapi ditegaskan dan dilengkapi oleh ayat 5, iaitu : Iyyaaka na'budu wa iyyaka nasta'iin (Engkaulah sahaja (Ya Allah) Yang Kami sembah, dan kepada Engkaulah sahaja kami memohon pertolongan). Janji memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk.
Yang dimaksud dengan Yang Menguasai Hari Pembalasan ialah pada hari itu Allah-lah yang berkuasa, segala sesuatu tunduk kepada kebesaran Nya sambil mengharap anugerah dan takut kepada seksaan Nya. Hal ini mengandung erti janji untuk memberi pahala terhadap perbuatan yang baik dan ancaman terhadap perbuatan yang buruk. Ibadat yang terdapat pada ayat 5 semata-mata ditujukan kepada Allah.
Hukum-hukum
Jalan kebahagiaan dan cara seharusnya menempuh jalan itu untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat. Maksud "Hidayah" disini ialah hidayah yang menjadi sebab dapatnya keselamatan, kebahagiaan dunia dan akhirat, baik yang mengenai kepercayaan mahupun akhlak, hukum-hukum dan pelajaran.
Kisah-kisah
Kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang Allah. Sebahagian besar dari ayat-ayat Al Quran memuat kisah-kisah para Nabi dan kisah orang-orang dahulu yang menentang. Yang dimaksud dengan orang yang diberi nikmat dalam ayat ini, ialah para Nabi, para shiddieqiin (orang-orang yang sungguh-sungguh beriman), syuhadaa' (orang-orang yang mati syahid), shaalihiin (orang-orang yang saleh). Orang-orang yang dimurkai dan orang-orang yang sesat, ialah golongan yang menyimpang dari ajaran Islam.
Perincian dari yang telah disebutkan diatas terdapat dalam ayat-ayat Al Quran pada surat-surat yang lain.
Penutup
Surat Al Fatihaah ini melengkapi unsur-unsur pokok syari'at Islam, kemudian dijelaskan perinciannya oleh ayat-ayat Al Quran yang 113 surat berikutnya.
Persesuaian surat ini dengan surat Al Baqarah dan surat-surat sesudahnya ialah surat Al Faatihah merupakan titik-titik pembahasan yang akan diperinci dalam surat Al Baqarah dan surat-surat yang sesudahnya.
Dibahagian akhir surat Al Faatihah disebutkan mengenai permohonan hamba supaya diberi petunjuk oleh Tuhan ke jalan yang lurus, sedang surah Al Baqarah dimulai dengan petunjuk al Kitaab (Al Quran) yang cukup sempurna sebagai pedoman menuju jalan yang dimaksudkan itu.
Nama Lain
Selain dinamai Al-Fatihah (Pembuka), surat pertama Al-Quran ini dinamai juga Ummul Kitab (induk al-Kitab), Ummul Qur'an (induk Al-Qur'an), As-Sabu'ul Matsani (Tujuh yang Diulang), Ash-Shalah (Solat), al-Hamd (Pujian), Al-Wafiyah (yang Sempurna), al-Kanzu (simpanan yang Tebal), asy-Syafiyah (yang Menyembuhkan), Asy-Syifa (Obat), al-Kafiyah (yang Mencukupi), dan al-Asas (Pokok).
Nabi Muhammad s.a.w. pernah bersabda yang bermaksud:
“Membaca Fatihah Al-Quran pahalanya seperti sepertiga Al-Quran“
Juga Nabi Muhammad s.a.w.bersabda:
“Surat Al-Fatihah adalah untuk apa ia dimaksudkankan dalam bacaannya.” dan
“Fatihah itu pembukaan maksud bagi orang-orang mukmin.”
Sesiapa membaca surah Al-Fatihah dalam keadaan berwuduk sebanyak 70 kali setiap hari selama tujuh hari lalu ditiupkan pada air yang suci lalu diminum maka ia akan memperolehi ilmu dan hikmah serta hatinya dibersihkan dari fikiran rusak.
Diantara khasiat Fatihah ialah siapa yang membaca ‘Al-Fatihah’ diwaktu hendak tidur, Surah ‘Al-Ikhlas’ sebanyak 3 kali dan Mu’awwidzatain maka ia akan aman dari segala hal selain ajal. Dan siapa berhajat (berkeinginan sesuatu) kepada Allah s.w.t.maka olehnya dibaca surah Al-Fatihah sebanyak 41 kali diantara sembahyang sunat Subuh dan sembahyang fardu Subuh sampai 40 hari (tidak Lebih) kemudian memohon kepada Allah s.w.t. maka Insyaallah ia penuhi keperluan hidupnya.
• Barangsiapa membaca Fatihah berserta Bismillah diantara sunat Subuh dan fardu Subuh dengan Istiqomah maka kalau ia inginkan pangkat terkabullah ia dan kalau ia fakir maka akan kaya serta jika ia punya hutang maka mampu membayanrnya dan kalau ia sakit maka akan sembuh serta kalau ia punya anak maka anaknya itu menjadi anak yang soleh, berkat surah Al-Fatihah.
• Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 20kali setiap selesai sembahyang fardu lima waktu maka Allah s.w.t. luaskan rezekinya, baiki akhlaknya, mudahkan urusannya, hilangkan keperihatinannya dan kesusahannya, anugerahkan apa yang ia angan-angankan, dapatkan berbagai berkat dan kemuliaan, jadikan ia berwibawa, berpangkat luhur, berpenghidupan baik dan ia pula anak-anaknya terlindung dari kemudharatan dan kerosakan serta dianugerahkan kebahagiaan dan sebagainya.
• Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah sebanyak 125 kali selesai sembahyang Subuh maka ia peroleh maksudnya dan ia ketemukan apa yang dicari-cari serta sebaiknya ia panjatkan doa yang bermaksud:
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran Surah Al-Fatihah dan rahsianya, supaya dimudahkan bagiku semua urusanku, sama ada urusan dunia atau urusan akirat, supaya dimakbulkan permohonanku dan ditunaikan hajatku………..”
• Barangsiapa mengamalkan bacaan Al-Fatihah diwaktu sahur (tengah malam) sebanyak 41 kali maka Allah s.w.t.bukakan pintu rezekinya dan Dia mudahkan urusannya tanpa kepayahan dan kesulitan. Selesai bacaan Al-Fatihah tersebut dan sebaiknya berdoa:
“Ya Allah, sesungguhnya aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, supaya Engkau bukakan bagiku pintu-pintu rahmatMu, kurnia-Mu dan rezeki-Mu. Dan Engkau mudahkan setiap urusanku, murahkanlah bagiku rezekiMu yang banyak lagi berkat tanpa kekurangan dan tanpa susah payah, sesungguhnya Engkau berkuasa atas setiap sesuatu. Aku mohon kepada-Mu dengan kebenaran surah Al-Fatihah dan rahsianya, berikan apa yang kuhajati……..”
Diriwayatkan dari Syeikh Muhyiddin Ibnul Arabi didalam kitab ‘Qaddasallaahusirrahu’:
“Siapa yang punya maksud maka sebaiknya ia membaca surat Al-Fatihah sebanyak 40 kali sehabis sembahyang Maghrib dan sunatnya, selesai itu ia ajukan permohonan hajatnya kepada Allah s.w.t.“
• Surat Al-Fatihah boleh mengubati penyakit mata, sakit gigi, sakit perut dan lain-lainnya dengan dibacakan sebanyak 41 kali.
• Ikhtiar mengubati penyakit : Baca SurahAl-Fatihah sebanyak 40 kali pada tempat berisi air, lalu air itu diusap-usapkan pada kedua belah tangan, kedua belah kaki, muka, kepala dan seluruh badan, allu diminum, Insyaallah menjadi sembuh.
• Kalau Surah Al-Fatihah itu ditulis dengan huruf-huruf terpisah lalu dileburkan dengan air suci dan diminumkan kepada sisakit, maka dengan iradah Allah s.w.t. ia akan sembuh.
• Ikhtiar menghilangkan sifat pelupa: Tulislah surat Al-Fatihah dengan huruf Arab pada tempat putih dan suci lalu dihapuskan dengan air dan diberi minum pada orang yang pelupa, maka ia akan hilang sifat pelupanya dengan izin Allah s.w.t.
• Mengubati sakit disebabkan oleh sengatan kala: Ambil sebuah tempat bersih lalu diisi air dan sedikit garam lalu dibacakan padanya Surah Al-Fatihah sebanyak 7 kali lalu diberi minum pada orang yang tersengat kala itu, Insyaallah ia akan sembuh.
• Mengubati sakit gigi dan lain-lain: Untuk dirinya sendiri = letakkan jari pada tempat yang sakit lalu membaca Al-Fatihah dan berdoa sebanyak 7 kali:
“Ya Allah, hilangkan daripada keburukan dan kekejian yang aku dapati dengan doa Nabi-Mu yang jujur (al- Amin) dan tetap disisi-Mu“.
• Mengubati penyakit gigi orang lain: selesai membaca Al-Fatihah maka berdoa 7 kali:
“Ya Allah, hilangkan daripada orang ini keburukan dan kekejian yang aku dapati dengan doa Nabi-Mu yang jujur (al- Amin) dan tetap disisi-Mu“.
• Adapun faedah dan khasiat dari Surah Al-Fatihah ialah menyembuhkan penyakit mata yang kabur (rabun)
Sabda Nabi Muhammad s.a.w.“
“Barangsiapa yang ingin menyembuhkan kelemahan pandangannya (kabur/rabun) maka hendaklah dilakukan:
• Memandang bulan pada awal bulan, jika tidak kelihatan atau terhalang oleh awan dan lain-lain hal, lakukan pada malam kedua, juga tidak dapat, cuba pada malam ketiga atau begitu seterusnya hingga nampak kelihatan bulan itu.
• Apabila telah kelihatan, hendaklah ia menyapukan tangan kanannya kemata dengan membaca Al-Fatihah sebanyak 10 kali.
• Sesudah itu mengucapkan pula sebanyak 7 kali doa ini:
“Al-Fatihah itu menjadi ubat tiap-tiap penyakit dengan rahmat Mu ya Tuhan yang pengasih penyayang.”
• Lalu mengucapkan “Yaa Rabbi” sebanyak 5 kali.
• Terakhir mengucapkan pula doa ini sebanyak 1 kali:
“Ya Allah sembuhkanlah, Engkaulah yang menyembuhkan, Ya Allah sihatkanlah, Engkaulah yang menyehatkan”.
al Hadits, al Qur'an, dan Injil| SEDEKAH
Memberi:
- Tangan di atas lebih baik tangan di bawah. (HR. Bukhori)
- Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. (Matius 6:3)
Dari Abu Huroiroh ra. beliau berkata, Rasulullah saw. bersabda: ”Tujuh golongan yang berada dibawah naungan Allah, pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan Allah, Imam yang adil, dan seorang yang bersedekah lalu dia menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya” (HR. al Bukhari dan Muslim)/(Muttafaq ‘Alaih)
- Setiap orang Islam yang memberi pakaian orang Islam yang lain yang dalam keadaan bertelanjang, maka ALLAH swt. akan memberi pakaian baginya dengan pakaian yang hijau dari surga. Dan setiap orang Islam yang memberi makanan pada orang Islam yang kelaparan, maka ALLAH swt. akan memberi makanan padanya di hari kiamat dengan buah-buahan dari surga. (HR. Muslim)
- Barang siapa diatara orang Islam yang memberi pakaian oaring Islam yang lain, maka orang itu (pemberinya) akan mendapatkan perlindungan ALLAH swt. selagi pakaian yang dipakai orang itu tidak robek. (HR. Nasa’i)
Senyuman:
Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar makruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya juga sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat juga sedekah.” (HR Tirmidzi-Abu Dzar).
Ucapan:
- Kalimat (ucapan) yang baik itu seperti sedekah, dan setiap langkah yang kamu pergi ketempat Sholat (Masjid) adalah seperti sedekah, dan membuang duri (kotoran) di jalanan adalah seperti sedekah. (HR. Bukhori)
- Jadilah setiap tulang jarimu sebagai sedekah (jika digunakan untuk beramal). Maka setiap bacaan tasbih sebagai sedekah, setiap bacaan tahmid sebagai sedekah. Setiap bacaan tahlil sebagai sedekah, perintah buat mengerjakan yang baik sedekah, Melarang yang buruk adalah sedekah, dan akan diberi ganjaran pula semacam itu pada Sholat Dhuha yang dilaksanakan sebanyak dua raka’at. (HR. Muslim)
Tidak tahu bahwa dia telah bersedekah:
Tidak seorang pun dari seorang Muslim yang menanam tanaman lalu dimakan hasilnya itu oleh burung (ayam), manusia atau binatang, kecuali bagi yang menanam itu akan mendapatkan seperti sedekah. (HR. Bukhori)
Kesimpulan:
Setiap (semua) kebaikan itu adalah (seperti) sedekah. (HR. Abu Dawud)
Kisah Sahabat-Sahabat nabi Muhammad saw.
1. Abu Bakar ash Shiddiq
Abu Bakar ash Shiddiq merupakan salah seorang dari golongan sahabat yang pertama kali masuk Islam. Abu Bakar ash Shiddiq juga merupakan orang yang pertama kali meyakini kebenaran peristiwa Isra’ dan Mi’raj Rasulullah saw..
Beliau, bahkan, diriwayatkan di al Quran ketika peristiwa hijrah bersama Rasulullah saw.. Kemudian, dikepung dan bersembunyi di dalam Gua Hira. Setelah Rasulullah saw. wafat, beliau menggantikan peran sebagai pemimpin tertinggi umat Islam.
Banyak sekali tantangan yang harus dihadapi ketika itu. Tantangan yang paling besar adalah memerangi kaum murtadin, kaum pembangkang zakat, dan nabi-nabi palsu yang banyak muncul. Beliau wafat pada usia 63 (13 Hijriah).
2. Umar Bin Khaththab ra.
Umar Bin Khaththab ra. merupakan salah satu orang yang dirindukan ke-Islamannya ketika ia masih belum mengakui eksistensi Islam yang dibawa Rasulullah saw.. Umar Bin Khaththab merupakan salah satu penentang Islam sebelum hidayah menemukannya.
Dengan bersyahdatnya Umar, tekanan dari kaum kafir Quraisy sedikit berkurang. Umar menjadi benteng Islam dan membuat Islam menjadi lebih kuat. Umar Bin Khaththab menggantikan Abu Bakar menjadi khalifah ke-2. Islam dapat tersebar luas pada masa kepemimpinannya.
3. Ustman Bin Affan
Ustman Bin Affan merupakan khalifah ke-3 setelah Abu Bakar dan Umar Bin Khattab. Ustman Bin Affan merupakan pecinta dakwah sejati. Ustman tidak segan-segan menyumbangkan hartanya untuk kegiatan dakwah.
Pada masa kekhalifahannya, Al Quran dikumpulkan dan kemudian dibukukan dengan urutan sesuai yang diajarkan Rasulullah SAW. Berbeda dengan dua khalifah sebelumnya, Ustman dikuburkan di daerah Baqi’.
4. Ali Bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib terkenal karena kejeniusannya dalam memecahkan permasalahan. Beliau juga dikenal sebagai salah satu sahabat Rasulullah yang memiliki keberanian. Dalam duel satu lawan satu, Ali bin Abi Thalib merupakan rajanya.
5. Thalhah Bin Abdullah
Thalhah bin Abdullah diperkenalkan dengan cahaya Islam melalui perantaraan Abu Bakar Shiddiq. Thalhah merupakan salah satu sahabat Nabi yang rajin mengikuti peperangan. Tercatat semasa hidup beliau, hanya perang Badar yang tidak diikuti olehnya.
Peristiwa bersejarah yang diingat adalah ketika beliau menghalau mata pedang yang mengarah kepada Rasulullah. Nyaris semua jari-jari Thalhah bin Abdullah putus diterjang mata pedang pada Perang Uhud.
6. Zubair Bin Awwam
Zubair merupakan salah seorang yang masuk dalam golongan yang pertama kali masuk Islam. Cahaya Islam diperkenalkan juga lewat perantara Abu Bakar Ash-Shiddiq. Sama seperti Thalhah bin Abdullah, Zubair bin Awwam tidak pernah absen dalam setiap pertempuran. Beliau, akhirnya, menjemput syahid saat Perang Jamal berkecamuk.
7. Sa’ad Bin Abi Waqqas
Sa’ad bin Abi Waqqas diriwayatkan masuk Islam ketika usianya menginjak 17. Sa’ad dikenal sebagai pemanah dan penunggang kuda yang ulung.
Setiap mata busur panahnya ia pancangkan, sasaran akan bertekuk lutut tidak berdaya. Sa’ad bin Abi Waqqas diberikan amanah sebagai gubernur militer Irak ketika masa kekhalifahan Umar bin Khattab.
8. Sa’id bin Zaid
Sa’id pulang ke dalam pelukan Islam bersama dengan istrinya, Fathimah binti Alkhattab. Suami adik kandung Umar bin Khattab ini pernah ditugaskan Rasulullah untuk mengamati dan memata-matai pergerakan musuh. Beliau wafat dan dimakamkan di Baqi’.
9. Abdurrahman Bin Auf
Abdurrahman bin Auf masuk ke dalam golongan yang pertama kali masuk Islam. Beliau terkenal sebagai pedagang yang brilian. Ketika pertama kali tiba di kota Madinah, tempat yang pertama kali ia ingin temukan adalah pasar.
Tercatat dalam sejarah, Abdurahman bin Auf menyumbangkan 40.000 dirham emas, 40.000 dirham perak, 500 ekor kuda perang, dan 1500 ekor unta untuk dakwah Islam.
10. Abu Ubaidillah Bin Jarrah
Rasulullah SAW pernah bersabda tentang Abu Ubaidilllah. Rasulullah bersabda bahwa setiap umat memiliki orang kepercayaan dan sesungguhnya kepercayaan pada umat Rasulullah berada dalam diri Abu Ubaidillah bin Jarrah. Karena kejujuran dan ketaatannya itulah, Abu Ubaidillah seringkali diberi amanah untuk memimpin peperangan.
Langganan:
Postingan (Atom)